Anak Laut Sudah Sampai Ke Negeri Sakura
Hai! Gw Casandra, mahasiswi Ilmu Kelautan dari Universitas Sriwijaya, Palembang. Gw bukan orang Palembang, gw merantau seorang diri tanpa satupun keluarga disini. Sekarang gw udah masuk semester 10. Jujur aja, dulu sempat berharap bisa wisuda di tahun 2016, tapi kenyataannya tidak semulus itu. Banyak kendala dan cobaan yang harus gw hadapi. Tapi.... kali ini gw pengen cerita soal pengalaman gw selama 5 hari di JEPANG.
Ya. Benar. JEPANG. Gw ulang sekali lagi biar lebih jelas. Kenapa gw bisa sampe di Jepang? Oke. Begini ceritanya...
Bulan Mei tahun 2016 lalu, ada sebuah seleksi di kampus gw untuk beasiswa penelitian tugas akhir di beberapa negara ASIA, salah satunya Jepang. Walaupun disana tercantum Malaysia, Thailand, dan kawan-kawannya, tapi mata gw langsung tertuju ke Jepang. Kenapa gitu? Soalnya gw tau banget kalo Jepang adalah salah satu dari sedikit negara yang sangat terdepan di bidang kelautan dan perikanan. Ditambah lagi, gw termasuk orang yang tergila-gila banget sama negara satu ini, terutama soal anime dan fashionnya. Hehe..
Ya. Benar. JEPANG. Gw ulang sekali lagi biar lebih jelas. Kenapa gw bisa sampe di Jepang? Oke. Begini ceritanya...
Bulan Mei tahun 2016 lalu, ada sebuah seleksi di kampus gw untuk beasiswa penelitian tugas akhir di beberapa negara ASIA, salah satunya Jepang. Walaupun disana tercantum Malaysia, Thailand, dan kawan-kawannya, tapi mata gw langsung tertuju ke Jepang. Kenapa gitu? Soalnya gw tau banget kalo Jepang adalah salah satu dari sedikit negara yang sangat terdepan di bidang kelautan dan perikanan. Ditambah lagi, gw termasuk orang yang tergila-gila banget sama negara satu ini, terutama soal anime dan fashionnya. Hehe..
Kemudian setelah gw baca segala ketentuan untuk mengikuti seleksi itu, contohnya seperti mengumpulkan proposal penelitian tugas akhir dalam bahasa inggris, mengumpulkan KHS terakhir, dan skor tes kemampuan bahasa inggris (kalo di kampus gw namanya SULIET, kepanjangannya Sriwijaya University Languange Institute English Test), maka gw langsung menuju dekanat fakultas gw untuk ngumpulin semua berkas itu.
FYI, seleksi ini memang dikhususkan bagi seluruh masiswa tingkat akhir UNSRI untuk mengikuti penelitian terkait tugas akhir di beberapa negara ASIA terpilih, dengan seluruh biaya menjadi tanggungan UNSRI dan universitas tujuan tersebut.
Okay, jadi udah jelas kan tujuan dari seleksi ini?
Selanjutnya setelah gw mengumpulkan berkas dengan penuh perjuangan, gw menunggu pengumuman dan informasi apapun yang berhubungan sama seleksi ini. Perlu kalian tau, kalo informasi tentang hal ini benar-benar sulit didapatkan. Gw ga tau masalahnya dimana, sampe orang dekanat bagian kemahasiswaan aja ga tau soal seleksi ini maupun kelanjutan program ini. Bahkan semua dosen gw juga bener-bener ga tau. Gw ikut seleksi ini benar-benar secara mandiri berkat pengumuman di selembar kertas kecil yang tertempel di dekanat. Itu pun karena teman gw yang baik hati, LESY ARIA AGESTRI yang nunjukin ke gw.
Berbulan-bulan gw tunggu, sama sekali ga ada kabar kelanjutan seleksi ini. Bahkan gw udah nanya gw ke dekanat, rektorat, dan beberapa dosen gw, Pak Heron, Pak Gusti, Pak Hendri, Pak Rozirwan, dan tetap ga ada yang tau soal seleksi itu. Di tengah-tengah kegundahan, gw cuma bisa berdo'a dan minta do'a ke orang tua gw supaya diberi kemudan menjalani ini semua. Akhirnya di bulan Juli, gw cuma bisa pasrah karena ga ada kemajuan soal program itu. Gw udah ikhlas... dan mencoba mencari jalan lain untuk penelitian gw..
"Banyak jalan menuju Roma", cuma itu pepatah yang gw inget. dan alhamdulillah ada satu ayat Al Qur'an yang bener-bener jadi pegangan hidup gw, yaitu "dibalik kesulitan ada kemudahan". Gw yakin banget sama hal itu :)
Bulan Agustus gw dapet telepon dari Pak Zia, dosen gw. Beliau menawarkan program pelatihan di Universitas Saga, Jepang selama 5 hari pada bulan November! Gw bingung banget waktu nerima telepon itu. Soalnya Pak Zia adalah dosen yang ngga gw kenal. Beliau baru saja pulang dari Saga setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya disana selama kurang lebih 5 tahun. Jadi, dari awal gw masuk UNSRI sampe detik itu, gw ga kenal Pak Zia. Makanya gw ga ngerti kenapa dia milih gw.
Ternyata, beliau mendapatkan rekomendasi dari Pak Gusti dan Pak Heron, yang juga dosen gw, supaya milih gw!!! Alhamdulillah. Kita emang ga pernah tau berkah datangnya dari mana.
Bulan Agustus gw dapet telepon dari Pak Zia, dosen gw. Beliau menawarkan program pelatihan di Universitas Saga, Jepang selama 5 hari pada bulan November! Gw bingung banget waktu nerima telepon itu. Soalnya Pak Zia adalah dosen yang ngga gw kenal. Beliau baru saja pulang dari Saga setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya disana selama kurang lebih 5 tahun. Jadi, dari awal gw masuk UNSRI sampe detik itu, gw ga kenal Pak Zia. Makanya gw ga ngerti kenapa dia milih gw.
Ternyata, beliau mendapatkan rekomendasi dari Pak Gusti dan Pak Heron, yang juga dosen gw, supaya milih gw!!! Alhamdulillah. Kita emang ga pernah tau berkah datangnya dari mana.
So, langsung aja gw bilang, kalo program beasiswa penelitian itu ga ada kelanjutannya, bahkan sampe saat gw nulis blog ini. Tapi gw dapet rejeki lain untuk tetap pergi ke Jepang, negeri impian gw.
Jadi program yang gw ikutin dari Pak Zia adalah tentang kunjungan, diskusi, dan pelatihan di Fakultas Pertanian Universitas Saga. Kenapa Fakultas Pertanian? kan gw anak kelautan??. Ternyata, di kampus Saga ada sebuah laboratorium yang bernama Tropical Crop Improvement. Laboratorium itu meneliti segala hal mengenai tanaman tropis, salah satunya adalah MANGROVE! Boom! Ternyata disitu letak keterkaitannya dengan kelautan.
Perlu kalian tahu, kalau Mangrove atau yang lebih dikenal sebagai bakau adalah tanaman tropis yang hidup di sepanjang pantai berpasir atau berlumpur pada daerah pasang surut. Sederhananya, mangrove adalah tanaman unik yang tumbuh di pinggir laut, delta, maupun muara sungai. Mangrove berperan sama pentingnya seperti hutan hujan di daratan.
Jadi, setelah melalui proses yang panjang terkait pengurusan paspor, visa dan lain-lain, akhirnya gw berangkat ke negeri sakura tercinta pada bulan November 2016 :)
Foto di depan pohon yang sudah gugur karena musim dingin :D |
Sederetan pohon sakura yang telah gugur daunnya |
Foto di areal Saga Daigaku (Saga University) |
Ini namanya Batu Saga :D
Jadi, perjalanan selama 5 hari ke Jepang ini memang sangat berarti. Di samping ilmu yang berharga, ada juga pengalaman dan pelajaran hidup yang tak ternilai. Sampai kapan pun bakalan gw inget. Intinya, kita ga boleh mudah menyerah dan merasa bahwa yang kita lakukan tidak ada gunanya. Bukan masalah besar kalau orang lain berada jauh di depan kita. Karena pada waktunya nanti, kita juga akan mendapat giliran jika kita terus berusaha dan berdo'a,
Perjalanan ini tidak mengeluarkan uang sepeser pun dari kantong pribadi. Seluruhnya dibiayai oleh Universitas Saga dan Universitas Sriwijaya. Sungguh suatu berkah yang tak diduga.
Presentasi bertajuk Mangroves and Fisheries yang saya lakukan
dihadapan dosen serta mahasiswa/i Saga Daigaku
Penyerahan sertifikat pelatihan oleh Saga Daigaku
Foto bersama mahasiswa/i Saga Daigaku
Perbincangan seusai kelas
Nah.. segitu dulu cerita kali ini. Selanjutnya bakal gw ceritain secara rinci beberapa agenda kita selama di Saga ya. Semoga cerita gw ini bisa menginspirasi pembaca sekalian agar tetap percaya pada impian dan berjuang keras menggapainya. Pencapaian hidup gw salah satunya udah terwujud, yaitu pergi ke Jepang :D Target berikutnya, pergi ke JERMAN!! :D
|
Comments
Post a Comment