Mungkin KELAUTAN Adalah Jawabannya (bagian 5)
Hai! Gw Casandra, mahasiswi Ilmu Kelautan dari Universitas Sriwijaya, Palembang. Gw bukan orang Palembang, gw merantau seorang diri tanpa satupun keluarga disini. Sekarang gw udah masuk semester 6. Insya Allah wisuda tahun 2016. AMIN.
Sekarang gw bakal sharing tentang beberapa materi kuliah yang
dipelajari mahasiswa Ilmu Kelautan.. Ini penting banget, terutama buat
adek-adek yang masih galau mau kuliah di jurusan apa :)
di post sebelumnya, gw udah nyeritain berbagai mata kuliah pas semester 1 sampe 5.
So, now is the time for the 6th semester yaaa!!
Di semester 6 kuliahnya seru-seru banget loh. Semua yang dipelajari tuh makin spesifik, makin menjurus, makin menantang, dan makin susaaaaaahh!! gw jujur aja deh daripada ngasi harapan palsu xD
Ada yang namanya mata kuliah Eksplorasi Sumber Daya Laut, Model dan Simulasi Ekosistem, Telemetri Kelautan, Konservasi Terumbu Karang, Metodologi Penelitian dan Penginderaan Jarak Jauh.
Pertama, gw bakal jelasin tentang Eksplorasi Sumber Daya Laut atau lebih sering disebut ESDL. Disini kita mempelajari berbagai jenis kapal dan ukuran volume kapal yang dinyatakan sebagai Gross Tonnage (GT). Selain itu juga belajar bagian-bagian kapal mulai dari deck, buritan, water line, base line etc. Kita juga ada praktek gambar kapal loh! ini susah banget, asli, berasa jadi anak arsitektur yang ngegambarnya mesti pake penggaris besi super panjang juga penggaris karet elastis buat ngegambar berbagai bentuk lengkungan yang ada di kapal. gak boleh salah skala juga tau! Gw yang hobi gambar aja hampir nyerah waktu ada tugas ini :((( Belum lagi di mata kuliah ini harus memahami berbagai macam jenis alat tangkap perikanan, lengkap dengan spesifikasi, harga, bahan, efektifitas dan lain lain. Pokoknya bener-bener berasa jadi orang pelabuhan deh. FYI, kalo kita berkecimpung di bidang ini, kerjaannya pasti ga jauh-jauh dari pelabuhan perikanan sih :D dan lo tau kenapa gw pasang emoticon happy face? Karena pelabuhan adalah lahan basah, which mean duit lo bakalan banyak banget!!! u can trust my words. Gw udah ngerasain ini, dan pengalaman "lahan basah" ini bakal gw ceritain di post berikutnya yaaa!
Kedua, matkul Model dan Simulasi Ekosistem. Ini ga cocok buat orang yang benci matematika. Cause this all about math logic. Gw juga ga ngerti kenapa tiba-tiba pengen ngambil matkul yang sebenernya adalah mata kuliah pilihan ini.. Kayaknya seru aja sih.. dan menantang xD
Jadi, kalo kita menguasai bidang ilmu ini, maka kita bisa memprediksikan apa yang akan terjadi di ekosistem/alam pada waktu yang akan datang, juga dapat memperkirakan apa yang pernah terjadi di ekosistem/alam pada masa lampau. Gileeee mungkin lebih cocok disebut ilmu perdukunan ekosistem kali yaa xD
Jadi, kalo kita menguasai bidang ilmu ini, maka kita bisa memprediksikan apa yang akan terjadi di ekosistem/alam pada waktu yang akan datang, juga dapat memperkirakan apa yang pernah terjadi di ekosistem/alam pada masa lampau. Gileeee mungkin lebih cocok disebut ilmu perdukunan ekosistem kali yaa xD
Misalnya, terjadi pencemaran laut akibat limbah pabrik. Maka kita dapat mengestimasi tingkat pencemaran ini hingga mencapai 100 tahun ke depan! Kalo lo mau estimasi sampe seribu tahun juga bisa, asal lo kuat aja ngitungnya.. xD
Terus kita juga bisa prediksi tingkat kepunahan suatu spesies yang ada di alam, dengan berbagai macam pertimbangan, misalnya kayak faktor kematian, faktor kelahiran, predasi, dan lain sebagainya. Bakalan ada banyak variabel yang lo kenal di mata kuliah ini! Or kalo lo mau bikin pelabuhan, lo juga butuh banget menguasai ilmu ini. FYI, ga sembarang tempat bisa dijadiin pelabuhan. Lokasi itu mesti memenuhi banyak syarat, contohnya kayak seberapa tinggi tingkat erosi dan sedimentasinya, sebarapa kuat arusnya, seberapa tinggi gelombangnya, seperti apa tipe pasang suutnya, pokoknya hal-hal semacam itulah! Pasalnya, kalo kita salah melakukan pemodelan ekosistem terkait pembangunan pelabuhan, bakal terjadi hal yang tak diinginkan, kayak sebuah kasus di salah satu pelabuhan penyeberangan Provinsi Sumatera Selatan, Tanjung Api-Api. Kapal ga bisa sandar sebelum air pasang! Garis surutnya terlalu jauh sama dermaga, akibatnya kapal harus nunggu pasang dulu baru bisa merapat. Inilah fungsi anak kelautan menguasai mata kuliah pemodelan. Lo pasti baru tau kan kalo ternyata peranan Sarjana Kelautan begitu besaaaaarrr??!
Terus kita juga bisa prediksi tingkat kepunahan suatu spesies yang ada di alam, dengan berbagai macam pertimbangan, misalnya kayak faktor kematian, faktor kelahiran, predasi, dan lain sebagainya. Bakalan ada banyak variabel yang lo kenal di mata kuliah ini! Or kalo lo mau bikin pelabuhan, lo juga butuh banget menguasai ilmu ini. FYI, ga sembarang tempat bisa dijadiin pelabuhan. Lokasi itu mesti memenuhi banyak syarat, contohnya kayak seberapa tinggi tingkat erosi dan sedimentasinya, sebarapa kuat arusnya, seberapa tinggi gelombangnya, seperti apa tipe pasang suutnya, pokoknya hal-hal semacam itulah! Pasalnya, kalo kita salah melakukan pemodelan ekosistem terkait pembangunan pelabuhan, bakal terjadi hal yang tak diinginkan, kayak sebuah kasus di salah satu pelabuhan penyeberangan Provinsi Sumatera Selatan, Tanjung Api-Api. Kapal ga bisa sandar sebelum air pasang! Garis surutnya terlalu jauh sama dermaga, akibatnya kapal harus nunggu pasang dulu baru bisa merapat. Inilah fungsi anak kelautan menguasai mata kuliah pemodelan. Lo pasti baru tau kan kalo ternyata peranan Sarjana Kelautan begitu besaaaaarrr??!
Itu belom seberapa dibandingkan Telemetri Kelautan, yang artinya adalah pengukuran jarak jauh. Ilmu ini kepake banget di bidang kelautan, misalnya buat deteksi tsunami, accoustic tagging, Echosounder, alat ukur curah hujan etc. Untuk transfer data dari alat pendeteksi Tsunami atau lebih dikenal dengan Tsunami Early Warning System (TEWS), dibutuhkan peranan satelit. Dari satelit, barulah data itu ditransfer ke operator yang ada di bumi. Sama halnya dengan accoustic tagging yang kita tempelin di biota laut trus kita lacak "semau" kita itu. Sinyal pancaran dari chip yang nempel bakalan terus ngirimin data ke operator melalui satelit maupun secara langsung. Sistem-sistem seperti inilah yang dipelajari dalam telemetri kelautan. Mata kuliah ini erat kaitannya dengan Akustik Kelautan dan Instrumentasi Kelautan. Dengan belajar ilmu ini, kita jadi sadar teknologi lebih dari siapapun deh! soalnya emang erat banget kaitannya dengan perkembangan teknologi terkini!
Kalo Konservasi Terumbu Karang atau anak-anak kampus gw biasa nyebut KOTEKA xD, belajar banyak tentang gimana caranya kita mempertahankan populasi terumbu karang melalui kegiatan konservasi. Lo wajib banget hapal berbagai genus, spesies dan ciri fisiologi mereka kalo lo ngambil kuliah ini.
Kalo Konservasi Terumbu Karang atau anak-anak kampus gw biasa nyebut KOTEKA xD, belajar banyak tentang gimana caranya kita mempertahankan populasi terumbu karang melalui kegiatan konservasi. Lo wajib banget hapal berbagai genus, spesies dan ciri fisiologi mereka kalo lo ngambil kuliah ini.
Metodologi Penelitian a.k.a Metopen, mempelajari banyak hal mengenai tata cara penulisan literatur, kutipan, tata bahasa dan sebagainya. Berasa belajar EYD Bahasa Indonesia aja deh. Bedanya, kita juga mesti tau sistematika penulisan laporan ilmiah, mulai dari bagian pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan hingga daftar pustaka.
Terakhir adalah Penginderaan Jauh atau bahasa inggrisnya Remote Sensing. Disini kita banyak belajar tentang gelombang elektromagnetik dan kaitannya dengan pemetaan rupa bumi secara menyeluruh. Kalo di bidang kelautan, ilmu ini dimanfaatkan untuk "memata-matai" sebaran suhu, klorofil, salinitas, gerombolan ikan, vegetasi mangrove dan terumbu karang etc melalui satelit. Keren banget kan kedengerannyaaaa?? Emang asli keren banget kok! Ilmu ini adalah yang paling up to date dan paling banyak aplikasinya. Bayangin, selain di bidang kelautan, remote sensing juga bisa diaplikasikan oleh kantor perpajakan untuk mengetahui berapa pajak yang harus dibayar sebuah gedung hanya dilihat dari tinggi gedungnya saja! Dan kita ga perlu ngukur tinggi gedung dalam sebuah kota satu-per satu. Kita cuma perlu ambil data dari citra satelit aja. Citra itu menampilkan penampakan lokasi maupun objek sesuai dengan yang kita butuhkan. Selain itu, tragedi tumpahan minyak di laut juga bisa kita pantau melalui citra satelit itu, dengan prinsip yang sama. Hebat banget kan? Salut sama orang yang nemuin satelit dan orang yang develop ilmu remote sensing ini.
Hmmm...
Kayaknya segini aja cerita gw buat lo semua. Untuk semester 7 dan
seterusnya belom bisa gw ceritain, soalnya gw belom nyampe kesitu..
Insya Allah gw bakal nyeritain kisah di semester 7 pas bulan Desember nanti,
okeeeee :D
Sekarang udah mulai ada bayangan kan tentang Ilmu Kelautan?? seru kan??
Jangan pernah takut nentuin pilihan. Masa depan tuh lo yang milih, bukan orang lain!
Gw tunggu lo di UNSRI...!!
salam
JALES VEVA JAYA MAHE
Indralaya & Palembang
salam
JALES VEVA JAYA MAHE
Indralaya & Palembang
nice anak pemodelan :P
ReplyDeletenice deh anak osefis :p
Delete